Posted by : Muhammad Nur Wahid Fakhrudin
Sabtu, 10 Mei 2014
╰☆╮ NARUTO CHAPTER 673 - KAMI AKAN... ╰☆╮
(Versi Teks)
--- Versi Teks Naruto Chapter 673 ---
Sebelumnya, Guy sudah mencapai batasnya untuk menghadapi Madara. Disaat ia hampir mati dan diserang oleh Madara, Naruto yang telah mendapatkan sesuatu dari Rikudou Sennin datang.
Terlihat kembali titik chakra di jantung Guy menyala. "Chakra Tenketsunya tidak menghilang? Kenapa? Apa yang telah dia lakukan...?" Madara bertanya-tanya, masih memperhatikan Guy
"Apa dia sudah menghentikan Hachimon...?" lanjut pikirnya
Tiba-tiba Naruto melompat. Sementara Madara menarik Gudoudama yang ada di dalam pohon Shinju, ya Gudoudama yang sebelumnya Naruto tendang kearahnya. Madara memegang bola hitam itu, lalu ia rubah menjadi tongkat
Naruto secepat kilat sudah berada dihadapan Madara dan langsung memukul dengan tangan kirinya. Tangan kiri Naruto terlihat mengeluarkan aura chakra
"Aku belum sepenuhnya beregenerasi... Itulah alasannya..." Rupanya Madara tengah menahan pukulan Naruto dengan tongkat yang sepertinya belum sempurna terbentuk itu
"Bukan... Tiba-tiba dia menjadi lebih kuat!?"
"Son... Pinjami aku chakramu." ucap Naruto
"Yeah!" balas Son dalam pikiran Naruto
Masih dihadapan Madara, Naruto mengangkat tangan kanannya. Rasenshuriken mulai tercipta di tangan kanan Naruto itu, namun Rasenshuriken ini terlihat berbeda, warnanya bola rasengannya merah menyala dengan pola retakan lava, disekitar putarannya juga terlihat asap yang memutarinya, menunjukan kalau Rasengan itu sangat panas
Luar biasa, tak hanya berbeda. Rasenshuriken kali ini membesar layaknya Senpou: Odama Rasengan
"Senpou: Youton Rasenshuriken!!"
Dengan ukuran Rasenshuriken yang besar itu, gelombang putarannya pun meluas, pohon didekatnya terkena dampak, seolah-olah mampu untuk menebang pohon itu. Melihat kondisi itu, Madara langsung melompat mundur
"Ini... Gawat! Limbo!!" Fokus pada Rinnegan kanan Madara, sepertinya ia akan mengeluarkan teknik Rinbo: Hengoku
"Raaaaahhhh!!!" Naruto bersiap melempar teknik barunya
Tiba-tiba Naruto seperti geser sedikit ke samping kanan untuk menghindari sesuatu. Rasengan Lava besar itu masih dipegangnya
"Apa!? Limbo tidak..." ucap Madara
"Apa aku baru saja menghindarinya?" pikir Naruto, yap sepertinya Naruto tidak sadar telah menghindar dari kekuatan pental Limbo Madara
Rasengan akhirnya dilemparkan ke arah Madara, lalu putaran Rasengan itu menghempaskan Madara, Madara terkena telak
Terkena serangan Naruto itu Madara meronta kesakitan "Ugh-ghghh..!!" Madara dan Rasengan itu menghantam Pohon Shinju. Luar biasa! Tak tanggung-tanggung Rasengan itu juga menebang pohon Shinju
Madara tergeletak, nampaknya sudah tidak berdaya. "Ugh.. !!"
"Dia menebang pohonnya?" heran Kakashi dari kejauhan
Sementara di dalam pikiran Madara dia mendengar sesuatu. "Serap aku"
"Siapa itu!?" ucap Madara
Terlihatlah mata Juubi di kelopak bunga Shinju. Sepertinya itu adalah pikiran Shinju sendiri. "Seraplah... Pohon Suci dan Juubi..."
"Naruto yang melakukannya...!?" ucap Gaara
"Guy-Sensei juga ada disana!!" kata Lee
Naruto melompati bebatuan sambil menggendong Guy, sepertinya menuju tempat Kakashi dan yang lain. Sementara itu Madara terlihat memanjat Shinju dan... Ya, Madara terlihat sedang menyerap pohon Shinju yang hendak roboh itu. Terlihat dari Jauh pohon Shinju menyusut, karena Madara sedang menyerapnya
"Pohonnya menghilang...!?" Gaara bertanya-tanya. "Guy-Sensei!" ucap Lee sambil meneteskan air mata melihat senseinya tak sadarkan diri
Naruto telah sampai ke tempat aman. "Gejimayu-sensei tidak apa-apa, dia takkan mati!" ucap Naruto menenangkan Lee
"Apa dia menyelamatkannya...!? Dia telah membuka kedelapan gerbang..."
"Yeah.. Tak yakin kenapa, tapi aku merasakan aku bisa melakukan segalanya sekarang..." ucap Naruto sambil melihat tanda bulat di telapak tangan kanannya
Naruto menoleh ke tempat lain, terlihat di kejauhan sana tangan kiri bertanda bulan sabit hitam, ya.. itu Sasuke
Yup, bukan ditempat Naruto, tapi Sasuke terlihat berdiri di samping Tobirama yang masih rebah di tanah. Sasuke melepaskan tongkat yang menancap pada Tobirama
"Kau bisa teleport, Nidaime?" tanya Sasuke
"Faktanya dia mampu menyentuh tongkat Madara... Itu artinya sesuatu pasti terjadi saat dia sedang sekarat..." Tobirama terheran dengan Sasuke yang sekarang
Tobirama mulai terbangun, Hokage Kedua itu kemudian sadar saat melihat wajah Sasuke. "Begitu ya.." ucapnya..
"Bisa, aku terhubung dengan tanda segel Yondaime" ucap Tobirama. Karin, Juugo, Suigetsu, Kabuto dan Orochimaru juga ada disana bersama Sasuke
"Sayangnya, dengan kekuatanku sekarang, aku hanya bisa memindahkan satu orang saja"
"Itu sudah cukup, aku yang akan pergi" ucap Sasuke mantap
Sementara itu nampak kepulan asap di tempat Madara. Nampak Madara melayang diudara, memegang tongkat yang sudah tidak memiliki ujung lagi
Tampak ia sudah menyerap pohon itu sepenuhnya. Dan bersamaan dengan itu, seluruh lukanya menghilang. "Begitu rupanya.. jadi tadi itu pohon suci itu sendiri.. Hahahaha.." Madara tertawa.
"Waktu untuk menjadi satu telah tiba.." ucapnya
Kembali ke sisi Naruto. "Alis tebal dan Gaara, lindungilah guru Guy.." ucapnya. Naruto hendak pergi ke tempat Madara lagi.
"Naruto.." ada sesuatu yang ingin Gaara sampaikan. "Saat kau menjadi Hokage nanti.. ayo buat aliansi.." ucapnya.
Naruto sempat terdiam, lalu ia tersenyum dan berkata, "Yeah.." kemudian melompat pergi.
"Naruto!?" ucap Kakashi. Ternyata Kakashi tidak bersama Gaara dan Lee, dia agak jauh dari mereka, dia melihat Naruto yang mulai bergerak
"Obito... Kau..." Kakashi bertanya-tanya dengan keadaan mantan rekannya itu
Di sisi Obito, di dimensi lain, tampak ia yang masih terengah-engah, bertahan hidup karena Zetsu hitam masih berada di tubuhnya. "Haah.."
Di depan, Sakura berdiri dan berkata padanya, "Kau adalah musuh, kau telah membunuh dan melukai banyak temanku.. sebenarnya aku tak mau mengatakannya, tapi untuk kali ini saja, aku akan menganggapmu sebagai bagian dari aliansi kami.. terimakasih karena telah menyelamatkan Naruto.."
"Disini hal terakhir yang ingin aku minta darimu. Kau tidak perlu menganggapku sebagai sekutu, anggap aku sebagai musuhmu" ucap Obito
Kembali ke tempat Naruto dan Madara. Terlihat Naruto mencabut Hiraishin Kunai yang tertancap disampingnya dan lalu menggigitnya
"Mungkin ini karena aku bertemu dengan pertapa tua, dia memberiku kekuatan ini" ucap Naruto, berdiri melihat Madara yang sedang melayang
"Bahkan dari sini, aku bisa merasakan dengan jelas, kekuatan yang lainnya"
"Kau tidak bisa mengalahkanku sendiri, aku benar-benar abadi!! Aku akan hidup selamanya" ucap Madara dengan penuh keyakinan
"Idiot!!!! Aku tidak akan mengalahkanmu seorang diri" balas Naruto sambil bersiap untuk bertarung. Hap!! Terlihat kaki seseorang datang didekat Naruto
Sosok orang itu tak lain adalah Sasuke. Kini Naruto memasuki Mode Bijuu baru dengan bola hitam mengelilinginya serta dua tongkat hitam
"Kami akan mengalahkanmu bersama-sama!!" ucap Naruto, berdiri berdampingan dengan Sasuke
Naruto dan Sasuke sudah bersiap. Terlihat mata kiri Sasuke membentuk seperti Rinnegan bercampur Sharingan. "Bersiaplah... Madara..." ucap Sasuke
Mengetahui hal itu, Madara tampak masih tak gentar. "Jadi yang satu mewarisi Senjutsu Rikudo Sennin, sedangkan yang satunya telah membangkitkan Rinnegan.."
"Sayang sekali.." ucap Madara. "Aku memiliki keduanya sekaligus!!" teriaknya dan kemudian bersiap dengan suatu jutsu, "Ini akan jadi pertarungan terakhir!! Ayo cari tahu siapa yang kuat di antara kita!!"
--- Bersambung ke Naruto Chapter 674 ---
Diberdayakan oleh Blogger.